Menteri BUMN Erick Thohir Ikut Ramaikan Suasana Seremoni Penerbangan Perdana Pelita Air Jakarta-Yogyakarta

Masih dalam suasana seremoni pembukaan rute kedua penerbangan berjadwal (regular flight) Jakarta-Yogyakarta-Jakarta, hari ini (22/6) Menteri BUMN Erick Thohir beserta rombongan turut serta menyemarakkan dengan terbang bersama Pelita Air dari Jakarta (CGK) menuju Yogyakarta (YIA) dalam penerbangan IP 240 pukul 06.40 WIB dan tiba pukul 07.54 waktu setempat.

 

Hadir mendampingi Iman Rachman sebagai Direktur SPPU PT Pertamina (Persero) selaku induk perusahaan dan  Dendy Kurniawan-Direktur Utama PT Pelita Air Service. Erick Thohir mengatakan Pelita Air memang  disiapkan untuk target penumpang milenial yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia. Ia menilai persiapan Pelita Air cukup baik dan akan terus sama-sama ditingkatkan.

 

"Pelita Air akan terus menambah pesawat, dengan konsep-konsep kekinian. Sebagai contoh yang tadi saya lihat, bagaimana mereka punya service dalam arti lebih simple, dalam penyediaan makanan maupun entertaiment flight-nya juga menarik dimana kita bisa langsung download di handphone masing-masing", lengkapnya.

 

Menurutnya, konsep dan target yang dibangun Pelita Air sengaja dibuat berbeda dengan maskapai yang sudah ada. Namun, Menteri BUMN Republik Indonesia itu berpesan agar Pelita Air dan maskapai lainnya untuk saling menunjang untuk kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia.

 

Dendy Kurniawan sebagai Direktur Utama PT Pelita Air Service mengatakan, suatu kehormatan dan kebanggaan bagi Pelita Air atas partisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terbang bersama Pelita Air serta turut menyemarakkan seremonial pembukaan rute kedua penerbangan berjadwal Pelita Air dengan rute Jakarta-Yogyakarta-Jakarta.

 

Menurutnya, dengan hadirnya Menteri BUMN dalam suasana seremoni dibukanya rute Jakarta-Yogyakarta-Jakarta menunjukkan Pemerintah dan khususnya Kementerian BUMN mendukung penuh kehadiran Pelita Air dalam industri penerbangan berjadwal (regular flight).

 

Mengutip pernyataan Erick Thohir pada seremonial penerbangan pertama Pelita Air rute Jakarta Bali tanggal 28 April lalu, kehadiran Pelita Air merupakan bentuk intervensi pemerintah dalam mewujudkan keseimbangan 

ekonomi di industri pesawat terbang Tanah Air. Terlebih dengan melonjaknya harga tiket pesawat saat ini.

 

Ia menyampaikan harapan besar dari pemerintah kepada Pelita Air untuk menjadi paradigma baru industri penerbangan Indonesia. "Saya meminta dan mengharuskan Pelita Air yang akan menjadi salah satu tulang punggung pembangunan industri penerbangan domestik" lanjutnya.

 

"Pelita Air harus jadi bagian dalam menyehatkan industri pesawat terbang di Indonesia,"  tutupnya.

Share :